TAMAN ILMU | TAN SRI MUSTAFFA BABJEE COLLEGE
» ARTICLE » TAMAN ILMU

TAMAN ILMU

“ADA APA DENGAN TAMAN ILMU?”

 

Di hulu harinya yang mengalun, di tepi rimbunan ilmu yang menjulang, terbentang sebuah taman kehidupan yang merayu. Pertama kali aku menjejakkan kaki sebuah taman yang juga ku anggap sebagai alam yang ku impikan sejak kecil. Yang juga diimpikan oleh semua orang. Yang juga diimpikan oleh ibu bapa supaya dapat melihat anak harapannya berada di atas menara gading. Ia adalah sebuah taman ilmu yang mempesonakan, mempersembahkan simfoni kehidupan yang melodi dan liriknya menyatu dalam irama yang menggetarkan jiwa. Jantungku berdegup kencang sebaik sahaja ku melangkah taman ini. Taman yang menjadi harapan ibu bapa ku agar menjadi orang yang berjaya suatu hari nanti. Ku salam ibu bapa ku, mendengar harapan dan kata-kata hikmah oleh keduanya agar aku tidak tersesat dalam kegelapan yang aku tidak tahu dimana pengakhirannya.

 

Waktu melambaikan tangannya, memimpin alunan kehidupan yang irama yang tak terduga. Aku sedar bahawa aku sudah memulakan perjalanan ku sebagai seorang mahasiswa yang memikul beban dan tanggungjawab yang besar demi masa depan. Duduk di tepi sebuah kafe, kopi yang mengalir Bagai kata-kata yang mengalun dalam gelap bersama rakan-rakan seperjuangan sememangnya sudah menjadi kebiasaanku sejak hari pertama aku melangkah ke taman ini. Aku sudah selesa berada di taman ini. Dalam senja yang memeluk dunia, aku merentasi lorong waktu dan langkah seperti tarian yang mengikuti irama alam dengan getaran bintang yang menyaksikan perjuangan ku ini. Setiap pagi yang segar melingkup taman ini, dengan sinaran matahari yang menari-nari di antara daun -daun pepohonan tinggi. Langkahku yang penuh semangat menyusuri lorong-lorong bebatu, setiap langkah adalah serangkaian detik yang membawa aku lebih dekat kepada pintu gerbang pengetahuan. Di sepanjang jalan, aroma buku dan harum tanah basah menyapa indra penciuman, menyelusup masuk ke dalam sanubari. Taman ini adalah taman ilmu yang menjelma menjadi pelataran dan setiap sudutnya mengajak untuk berpetualang dalam lanskap ilmu pengetahuan. Kelas-kelas yang berjajar seperti buku-buku di perpustakaan, menanti untuk diisi dengan kisah-kisah baru dan pengetahuan yang mendalam. Di kelas-kelas itu, terdapat pesan-pesan yang tersirat dalam tulisan-tulisan di papan tulis, menuntun setiap langkah di dalam perjalanan menuntut ilmu. Pintu kelas terbuka lebar, seperti pintu gerbang menuju dunia yang tidak terbatas. Pada saat melangkah masuk, aku merasakan getaran kehadiran ilmu yang menyambut dengan hangat. Mahasiswa berbincang-bincang dengan penuh semangat lalu menghidupkan ruangan dengan gelombang diskusi dan pertukaran idea. Pensyarah seperti pemandu di dalam hutan pengetahuan, berdiri di depan kelas dengan senyum dan semangat yang menular. Mereka ibarat arkitek yang membentuk jati diri yang akan meniti Impian-impian mahasiswa, memberikan kehidupan seperti kata-kata di buku teks.

 

Namun, di tengah hiruk-pikuk taman yang gemerlap dengan cahaya ilmu, terdapat suatu sudut yang dipayungi oleh kegelapan sosial. Di sinilah, di balik tembok dinding sepi, terdapat kehidupan sosial yang belum tersentuh oleh cahaya kebersamaan. Seakan-akan akan ada tembok yang tak terlihat yang memisahkan mahasiwa, menjadikan setiap interaksi seperti langkah-langkah yang terhenti. Pertemuan tatap muka hanyalah pertukaran senyuman yang rapuh, seolah-olah takut bahawa keakraban adalah sebuah risiko yang terlalu besar. Dalam kelas-kelas yang ramai, di koridor-koridor yang ramai, masih terdengar kesunyian soslial menggema. Mahasiswa berkumpul dalam kelompok-kelompok yang sudah akrab dan lingkaran sosial yang bertutup mengasingkan yang lain. Di perpustakaan, tempat seharusnya dipenuhi oleh bunyi Langkah kaki dan diskusi menjadi lebih sering dipenuhi oleh bisikan-bisikan hening dan wajah-wajah yang menunuduk dalam kesendirian. Buku-buku yang menjadi saksi, tidak hanya menyimpan ilmu pengetahuan, tetapi juga menyaksikan pertemuan yang tidak halal yang seharusnya tidak pernah terjadi. Namun, di tengah kegelapan ini, terdapat sinar harapan yang mungkin adalah panggilan untuk meruntuhkan dinding-dinding sosial yang memisahkan kita. Mungkin di sini adalah saatnya untuk merajut kembali keterhubungan yang hilang. Setiap mahasiswa adalah penyair, dan setiap kata yang diucapkan adalah puisi kehidupan sosial yang baru. Mari kita buka buku pengetahuan kita, bukan hanya untuk mencari jawapan, tetapi juga untuk menemukan satu sama lain. Mari kita pecahkan tembok sepi ini dan buatlah setiap langkah di kampus ini menjadi tarian kebersamaan yang indah.

 

 Akhirnya, tidak kira gelap atau terang, taman ini tidak boleh disangkal adalah tempat di mana impian muda bermekaran. Setiap cita-cita adalah bintang yang bersinar di malam kelam, membimbing langkah-langkah mahasiswa ke arah masa depan yang cemerlang. Mereka merangkak ke atas bukit impian, menggenggam bintang-bintang yang menyusun jalan kejayaan. Di sini, dalam simfoni kehidupan di taman ilmu, setiap detik adalah puisi yang ditulis dengan pena pengalaman. Mahasiswa adalah penyair, mencipta kisahnya sendiri di halaman taman ini. Dan ketika tirai masa depan terbuka, karya seni kehidupan mereka akan bersinar dalam keabadian seperti bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Setiap mahasiwa harus beringat bahawa  sebagai alunan harapan, ibu dan ayah memandang ke arah taman ini dengan penuh keyakinan. Melalui pelukan doa-doa mereka, mereka berharap bahawa setiap anak yang melangkah di kampus akan menari dengan melodi kehidupan yang indah, menjadi diri yang lebih baik dan membawa pulang impian yang tumbuh pesat seperti bunga-bunga di kebun ilmu. Di balik rerimbunan harapan, ibu dan ayah menyerahkan anak-anak mereka ke pelukan taman ini dimana tempat adalah mimpi-mimpi anak muda yang merayap dan tumbuh menjadi kenangan yang tak terlupakan. Mereka memandang ke masa depan dengan matang, memberikan doa-doa yang membentang seperti langit yang membimbing anak-anak mereka melintasi lautan pengetahuan.

Date of Input: 22/02/2024 | Updated: 16/03/2024 | s_syazana

MEDIA SHARING

TAN SRI MUSTAFFA BABJEE COLLEGE
Universiti Putra Malaysia
43400 UPM Serdang
Selangor Darul Ehsan
03 - 9769 1315
03 - 8947 2757
SXFJFA5~